Industri daur ulang plastik menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di satu sisi, meningkatnya limbah plastik menciptakan tekanan lingkungan yang sangat besar; di sisi lain, teknologi daur ulang canggih dapat mengubah limbah ini menjadi sumber daya yang berharga. Penghancur plastik memainkan peran penting dalam proses ini dengan memecah barang-barang plastik besar menjadi partikel yang mudah dikelola untuk diproses lebih lanjut. Namun, pengoperasian dan pemeliharaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kegagalan peralatan, penurunan efisiensi, dan peningkatan biaya operasional. Artikel ini mengkaji lima kerusakan penghancur yang umum dan memberikan solusi yang dapat ditindaklanjuti untuk mengoptimalkan operasi daur ulang.
Penghancur plastik adalah mesin khusus yang dirancang untuk mengurangi limbah plastik menjadi partikel yang lebih kecil. Fragmentasi ini memungkinkan pembersihan, penyortiran, peleburan, dan pemrosesan ulang yang lebih mudah – langkah-langkah penting dalam menutup siklus daur ulang.
Desain penghancur yang berbeda melayani bahan dan aplikasi tertentu:
Dengan lebih dari 400 juta ton limbah plastik yang dihasilkan setiap tahun – terutama barang sekali pakai – penghancur memberikan solusi penting:
Manfaat lingkungan:
Keuntungan ekonomi:
Penyebab: Pemberian yang tidak teratur, penyumbatan saluran masuk, atau benda asing di saluran sekrup.
Solusi:
Penyebab kelebihan beban: Pelumasan yang tidak memadai, ketidaksejajaran, benda asing, atau kegagalan bantalan.
Solusi:
Penyebab: Tegangan rendah, pelat gesekan aus, atau tekanan udara yang tidak memadai.
Solusi:
Penyebab: Fluktuasi tegangan, panas berlebih, atau startup yang berlebihan.
Solusi:
Penyebab: Bahan baku yang terkontaminasi, pemberian yang cepat, atau pemanasan yang tidak memadai.
Solusi:
Terapkan langkah-langkah ini untuk meminimalkan waktu henti:
Pemeliharaan proaktif penghancur plastik memberikan manfaat yang terukur: pengurangan waktu henti yang tidak direncanakan sebesar 30-50%, umur peralatan 20% lebih lama, dan kualitas output yang konsisten. Praktik-praktik ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memajukan tujuan keberlanjutan dengan memaksimalkan pemulihan material. Seiring dengan berkembangnya teknologi daur ulang, perawatan peralatan yang tepat tetap menjadi dasar dari sistem pengelolaan limbah plastik yang berhasil.